TATA PANGGUNG

Oleh: Heru Subagiyo, S.Sn.

Materi tata panggung ini digunakan untuk pembelajaran tingkat SMP

TKP : Setelah membaca dan mengerjakan tugas-tugas modul ini diharapkan Peserta belajar dapat:

1. Menjelaskan kembali panggung dan tata pentas

2. Menyebutkan macam-macam panggung
3. Mengetahui syarat-syarat dan tujuan perancangan tata pentas.
4. Merancang pentas secara sederhana.

URAIAN MATERI

1. Pengetahuan Tata Pentas

Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang (Background) tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada definisi di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.

Sebelum memahami lebih jauh tentang tata pentas, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud pentas itu sendiri. Pentas menurut Pramana Padmodarmaya ialah tempat pertunjukan dengan pertunjukan kesenian yang menggunakan manusia (pemeran) sebagai media utama. Dalam hal ini misalnya pertunjukan tari , teater tradisional ( ketoprak, ludruk, lenong, longser, randai makyong, mendu, mamanda, arja dan lain sebagainya), sandiwara atau drama nontradisi baik sandiwara baru maupun teater kontemporer. Webster mendefinisikan pentas sebagai suatu tempat yang tinggi dimana lakon-lakon drama dipentaskan atau suatu tempat dimana para aktor bermain. Sedang W.J.S. Purwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia menerangkan pentas sebagai lantai yang agak ketinggian dirumah (untuk tempat tidur) ataupun di dapur (untuk memasak). Dengan demikian kalau disimpulkan pentas adalah suatu tempat dimana para penari atau pemeran menampilkan seni pertunjukan dihadapan penonton.

Selain istilah pentas kita mengenal istilah panggung. Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara, balkon atau podium. Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah Stage melingkupi pengertian seluruh panggung. Jika panggung merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya. Jadi beda panggung dengan pentas ialah pentas dapat berada diatas panggung atau dapat pula di arena atau lapangan.

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan, pentas merupakan bagian dari panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton dapat jelas melihat. Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung pementasan, dan apabila suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka disebut arena pementasan. Sehingga pementasan dapat diadakan diarena atau lapangan.

Kini yang dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tidak saja berupa panggung yang biasa terdapat pada sebuah gedung akan tetapi keseluruhan dari pada gedung itulah pentas, yakni panggung dan tempat orang menonton. Sebab pada penampilan seni pertunjukan tokoh dapat saja turun berkomunikasi dengan penontonnya atau ia dapat muncul dari arah penonton. Seperti istilah Shakespeare bahwa seluruh dunia ini adalah pentas ( all the word’s stage). Dengan begitu bisa saja setiap lingkungan masyarakat memiliki sebuah pentas yang memadai dan sesuai untuk mementaskan sebuah seni pertunjukan.

2. Macam-Macam Panggung

Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena. Sedangkan panggung terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga bermacam-macam.

a. Panggung Prosenium atau Panggung Pigura

Panggung prosenium merupakan panggung konvensional yang memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar melalui mana penonton menyaksikan pertunjukan. Hubungan antara panggung dan auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium bisa berupa garis lengkung atau garis lurus yang dapat disebut dengan pelengkung prosenium (Proscenium Arch).

Panggung prosenium dibuat untuk membatasi daerah pemeranan dengan penonton. Arah dari panggung ini hanya satu jurusan yaitu kearah penonton saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah pertunjukan. Para pemeran diatas panggung juga agar lebih jelas dan memusatkan perhatian penonton. Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani pertunjukan dengan sebaik-baiknya.

Dengan kesadaran bahwa penonton yang datang hanya bermaksud untuk menonton pertunjukan, oleh karena itu harus dihindarikan sejauh mungkin apa yang nampak dalam pentas prosenium yang sifatnya bukan pertunjukan. Maka dipasanglah layar-layar (curtain) dan sebeng-sebeng (Side wing). Maksudnya agar segala persiapan pertunjukan dibelakang pentas yang sifatnya bukan pertunjukan tidak dilihat oleh penonton. Pentas prosenium tidak seakrab pentas arena, karena memang ada kesengajaan atau kesadaran membuat pertunjukan dengan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu dari pertunjukan itu kemudian menjadi konvensi. Maka dari itu pertunjukan yang melakukan konvensi demikian disebut dengan pertunjukan konvensional.

Gambar 1. Denah panggung Prosenium

b. Panggung Portable

Panggung portable yaitu panggung tanpa layar muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung dengan mempergunakan panggung (podium, platform) yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda. Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan kursi lipat. Adegan-adegan dapat diakhiri dengan mematikan lampu (black out) sebagai pengganti layar depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen.

Gambar 2. Panggung portable

c. Panggung Arena

Panggung arena merupakan bentuk panggung yang paling sederhana dibandingkan dengan bentuk-bentuk pangung yang lainnya. Panggung ini dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat dipergunakan secara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga (peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang penonton dimukanya. Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu dapat dibuatkan tiang-tiang tersendiri dan penempatannya harus tidak mengganggu pandangan penonton.

Berbagai ragam bentuk panggung arena adalah sebagai berikut :

c.1. Panggung arena tapal kuda adalah panggung dimana separuh bagian pentas atau panggung masuk kebagian penonton sehingga membentuk lingkaran tapal kuda.

Gambar 3. Denah panggung arena tapal kuda

c.2. Panggung arena ¾, berarti ¾ dari panggung masuk kearah penonton atau dengan kata lain penonton dapat menyaksikan pementasan dari tiga sisi atau arah penjuru panggung. Panggung arena ¾ biasanya berupa pentas arena bentuk U.

Gambar 4. Denah panggung arena bentuk U

c.3. Panggung arena penuh yaitu dimana penonton dapat menyaksikan pertunjukan dari segala sudut atau arah dan arena permainan berada di tengah-tengah penonton. Panggung arena penuh biasanya panggung arena bujur sangkar atau panggung arena bentuk lingkaran.

Gambar 5. Denah panggung arena bujur sangkar

Gambar 6. Denah panggung arena bentuk lingkaran

d. Panggung Terbuka

Panggung terbuka sebetulnya lahir dan dibuat di daerah atau tempat terbuka. Berbagai variasi dapat digunakan untuk memproduksi pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat di beranda rumah, teras sebuah gedung dengan penonton berada di halaman, atau dapat diadakan disebuah tempat yang landai dimana penonton berada di bagian bawah tempat tersebut. Panggung terbuka permanen (open air stage) yang cukup popular di Indonesia antara lain adalah panggung terbuka di Candi Prambanan.

Gambar 7. Denah panggung terbuka

e. Panggung Kereta

Panggung kereta disebut juga dengan panggung keliling dan digunakan untuk mempertunjukkan karya-karya teater dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan panggung yang dibuat di atas kereta. Perkembangan sekarang panggung tidak dibuat di atas kereta tetapi dibuat diatas mobil trailer yang diperlengkapi menurut kebutuhan dan perlengkapan tata cahaya yang sesuai dengan kebutuhan pentas. Jadi kelompok kesenian dapat mementaskan karyanya dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memikirkan gedung pertunjukan tetapi hanya mencari tanah yang agak lapang untuk memarkir kereta dan penonton bebas untuk menonton.

3. Pokok-pokok Persyaratan Set Panggung/Pentas

Set panggung atau pentas (scenery) yaitu penampilan visual lingkungan sekitar gerak laku pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu dalam merancang pentas harus memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh sebab itu, tugas seorang perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga :

  1. Dapat memberi ruang kepada gerak-laku.
  2. Dapat memberi pernyataan suasana lakon.
  3. Dapat memberi pandangan yang menarik.
  4. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.
  5. Merupakan rancangan yang sederhana
  6. Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku.
  7. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa.
  8. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain.

Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.

  • Lokatif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi tempat kepada gerak laku pemeran atau pelaku pertunjukan.
  • Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi gerak-laku tersebut.
  • Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi pandangan yang menarik bagi penonton.
  • Jelas yaitu penataan pentas itu harus merupakan rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton dari suatu jarak tertentu.
  • Sederhana yaitu penataan pentas itu harus sederhana. Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet dan penonton dapat melihat dan menarik maknanya tanpa memeras pikiran dan perasaan.
  • Bermanfaat yaitu penataan pentas harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para pemeran dengan efektif dan seefisien mungkin.
  • Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery.
  • Organis yaitu penataan pentas itu harus dapat menunjukkan setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan satu sama lainnya.

Studi Kasus

Pak Amat ingin menggelar sebuah pertunjukan seni teater atau drama karena anaknya berhasil lulus dengan baik. Tempat pak Amat tinggal tidak memiliki gedung pertunjukan yang memadai, maka diputuskan pertunjukan akan digelar dirumahnya yang memiliki halaman yang cukup luas.  Sebelum pertunjukan itu dilaksanakan dia meminta bantuan tetangga untuk mempersiapkan tempatnya. Karena pak Amat dikenal sebagai orang yang suka menolong, maka tetangganya dengan senang hati membantu mempersiapkan tempat pertunjukan tersebut. Ketika pekerjaan mau dilaksanakan,  para tetangga bingung tempat itu mau dibuat seperti apa dan bagaimana bentuknya serta dari bahan apa.

Semua orang memikirkan alternativ tempat pertunjukan itu. Ada yang mengusulkan halaman yang diberi pembatas dan penontonnya diluar pembatas tersebut, ada yang mengusulkan meja  disusun sehingga permainan dilakukan di atas susunan meja tersebut. Ada lagi yang mengusulkan papan disusun diatas drum-drum aspal dan sekelilingnya ditutup kain sehingga penonton hanya dapat melihat dari depan saja.

Setelah melalui perundingan maka dibuatlah tempat tersebut dari papan yang disangga oleh drum-drum yang  dijajar. Diatas tempat tersebut kemudian dihiasi menyerupai ruang tamu karena cerita yang akan dibawakan yaitu “Domba-domba Revolusi” karya B. Soelarto. Cerita tersebut menggambarkan konflik antar tokoh yang  terjadi  pada jaman revolusi dan bertempat di ruang tamu sebuah losmen.  Dalam ruang tersebut ada satu set meja kursi dan bangku panjang yang ditata untuk menghidupkan permainan tokoh yang menggambarkan suasana pada jaman revolusi.

Dari kasus tersebut di atas, apa yang dapat kita pelajari tentang panggung dan tata pentas (tulis semua apa yang anda ketahui dalam bentuk  uraian singkat). Sebelum kita mempelajari teori-teori yang ada cobalah gambar usulan-usulan dalam studi kasus tersebut kedalam bentuk gambar sketsa dan identifikasikan bentuk panggung apa. Setelah gambar usulan tersebut jadi, kemudian gambar juga rencana dekorasi sesuai dengan cerita yang ditulis oleh B. Soelarto tersebut. Dari gambar-gambar yang saudara kerjakan kemudian buatlah sebuah kesimpulan. Kalau anda kurang yakin dengan kesimpulan tersebut pelajari lagi materi yang ada, tetapi kalau anda sudah paham tentang panggung dan tata pentas anda boleh melanjutkan materi berikutnya.

TUGAS

  1. Apa yang anda pahami tentang panggung dan tata pentas?
  2. Sebutkan macam panggung dan jelaskan secara singkat dengan bahasa anda sendiri.
  3. Apa syarat tata pentas yang baik menurut anda setelah memahami teori di atas ?
  4. Coba gambar rencana tata pentas sesuai dengan cerita yang anda ketahui dan yang memungkinkan diwujudkan.

~ oleh teaterku pada 24 Maret 2010.

50 Tanggapan to “TATA PANGGUNG”

  1. Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang panggung.

    Tks.
    Rudy Setiantomo

  2. Apakah saudara memiliki buku-buku tentang Tata Teknik pentas yg meliputi Tata Panggung, tata Lampu, tata Busana, tata suara, property dsb

    • punya, tapi gak begitu banyak, sebagian berbahasa inggris, sebagian berbahasa spanyol dan berbahasa indonesia, tapi mungkin lebih sederhana anda bisa mengakses buku “Seni Teater untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 1 dan 2”. buku ini adalah buku digital yang dikeluarkan oleh direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan, dirjen manajemen pendidikan dasar dan menengah, departemen pendidikan nasional… dalam buku tersebut ada 1 bab yang membahas tentang tata artistik. buku itu ditulis secara tim dan saya salah satu penulisnya…terima kasih.

  3. menghias ruangan dan background panggung adalah disebut..

  4. lumayan, buat ulangan seni tari di sekolah …
    makasih ya ka … 🙂

  5. bang back drop teh apa

    • layar belakang panggung..biasanya berwarna hitam, fungsinya untuk menciptakan ilusi dalam, itu kalau di teater. kalau panggung secara umum ya layar atau dinding belakang dan bisa berwarna apa saja..yang penting menganut estetika panggung…

  6. ass. bg ni kmi mau buat acara reuni sekolah…… kmi bgung bg mau buat konsep acara nya gimana……… mohon bantuaanya ea bg

    • waduh..maaf kalau, untuk acara saya gak bisa memberi advis karena saya belum tahu keinginan dan latarbelakang acara dan tujuan acara yang hendak anda lakukan, meski itu reuni sekolah, tapi saya gak ada masukan reuni yang bagaimana dan yang keberapa…mohon maaf ya…

      • 1. Kalau dlm pentas ada beberapa lokasi yg akan dibuat jdi pemeran2 bisa ber-pindah tempat yg latar belakang berbeda sesuai cerita untuk menghindari penggantian latar, apa bisa membuat beberapa panggung mini misalnya bukit, ruang pengadilan, ruang taman.
        2. Kalau dalam peran pengadilan apakah pimpinan pengadilan boleh menghadap penonton dan terdakwa membelakangi penonton? Atau panggungnya di set.menghadap kekiri / kekanan.
        3. Bisakah para pemeran masuk dari arah belakang gedung melalui jln tengah atau kiri/kanan para penonton dan masuk ke panggung?
        Untuk sementara itu dulu dan terima kasih ats bantuan dan perhatiannya.

      • 1. Boleh saja membuat beberapa panggung mini, yang perlu dipertimbangkan adalah konsep pemanggungan, artistik dan efektifitas panggung.
        2. Kalau membelakangi penonton, apakah itu akan memunculkan efek misteri bagi penonton? Kalau bisa memunculkan efek tersebut, boleh membelakangi penonton..kalau diset kanan kiri, apakah itu akan artistik..silahkan diset sesuai dengan konsep pemanggungan.
        3. Pemain boleh saja masuk dari arah penonton, kalau sesuai konsep pemanggungan..

  7. kl mau dapetin buku seni teater untuk smk itu nyarinya dmna??

  8. apa perbedaan panggung tertutup dan panggung terbuka

    • panggung tertutup identik dengan panggung proscenium yang menganut konsep empat dinding imajiner, lebih sederhananya panggung yang ada di dalam gedung, meski belum tentu panggung yang ada di dalam gedung tersebut adalah panggung proscenium. bisa juga panggung tertutup adalah panggung dan auditoriumnya tertutup oleh dinding dan atap. sedangkan panggung terbuka identik dengan panggung arena, yaitu panggung yang tidak menganut konsep empat dinding imajiner dan tidak ada jarak artistik penonton, maksudnya antara yang ditonton dan penonton tidak ada jarak. sederhananya panggung terbuka adalah panggung dan tempat penontonnya di ruang terbuka.

  9. kalo pendopo dan studio trmasuk jnis panggung gak? trmakasih.

    • kalau arti secara harifiah pendopo dan studio bukan termasuk panggung, tetapi pendopo bisa digunakan sebagai tempat pertunjukan dan termasuk menganut konsep arena. studio itu adalah ruang untuk belajar…jadi bukan termasuk panggung.

  10. bang konsep dekori yang cocok untuk panggung model T apa yach….

  11. bang bisa kasih gmbarn, setting ruang tamu bwt pmentasan drama selain hanya skedar meja kursi kira2 pa lg y? msal klwrga ekonomi mnengah ke bawah… klo boleh gmbaran detil y? trims

    • mohon maaf…saya tidak bisa memberi gambaran tentang tata panggung yang anda maksudkan, karena belum tahu naskah apa yang akan dipentaskan, gaya pementasan yang direncanakan dan cerita tersebut mengambil setting waktu kapan. saran saya..lebih baik anda menganalisis cerita lakon yang akan anda pentaskan dan diskusikan dengan sutradara. dengan menganalisis naskah lakon tersebut, anda akan mendapatkan gambaran secara umum, dan kalau penulis lakonnya gak pelit, pasti akan tergambar secara detail setting atau tata panggungnya.

  12. Bg low mau cari gmbar ttng pentas seni teater dmn? cari koran edisi skrng g pd ada,,,,,

  13. Klo pengen lihat gambar background panggung buat di Lapangan terbuka ada ga bang….?

    • waduh..mohon maaf…saya tidak menyediakan background…saya pikir lebih bagus anda mendesain sendiri sesuai dengan kebutuhan pementasan anda, terima kasih dan mohon maaf.

  14. kalau panggung perpisahan dengan tema golden generation bgsnya pake apa

  15. ka,tau ukuran backround panggung ovj ga?
    mau buat ky gt,biar terlihat proporsional sama pemainnya,krna mau direkam handycam.
    terima kasih sebelumnya 🙂

    • waduh, mohon maaf…saya tidak tahu ukurannya…kalau mau ukuran panggung standar adalah 12 x 8 x 6 meter atau 8 x 6 x 4 meter…maksudnya 12 meter lebar, 8 meter dalam dan 6 meter tinggi…itu ukuran panggung proporsional

  16. mas aq mau tanya tentang mengkonsep panggung yg di buat untuk menampilkan drama, band, dan juga tari

    • mengkonsep panggung harus disesuaikan dengan apa yang ingin ditampilkan dan dilihat oleh penonton….konsep panggung itu harus sesuai atau yang bisa mendukung gambaran dan isi dari yang ingin ditampilkan (baik drama, tari maupun musik)…panggung adalah pendukung dari apa yang mau ditampilkan. panggung juga harus bisa membuat nyaman para pengguna panggung tersebut atau penampilnya.

  17. izin mengutip ya pak.. terima a

  18. mas mau tanya, kutipannya dari buku mana ya? kalo boleh, saya mau tau mas, untuk skripsi, mentok di teori tata panggung. makasih…. 🙂

    • buku-bukunya banyak kok, a history of theater (oscar broket), the theatre a concise history (phyllis hartnoll), create your own stage sets (terry thomas) tata dan teknik pentas (pramana padmodarmaya) itu sebagian dan masih banyak lagi kok.

  19. kalau tulisan yang mas kutip ini dari buku siapa mas? bagus sekali, lengkap

  20. bang ..aku mau tanya kl untuk auditorium, ukuran / dimensi layarnya ditentukan atas pertimbangan apa aja…apa ada rumus tertentu, juga posisi idealnya bgmana…makasih sblmnya yah..

    • saya kurang tahu dengan yang anda maksudkan sebagai auditorium disini, karena auditorium itu tempat untuk penonton, jadi kalau auditorium tidak ada layarnya, tetapi kalau untuk panggung proscenium banyak menggunakan layar, yaitu background atau layar belakang, layar depan layar atas sebagai penutup lampu dan terkadang ada juga sidewing…terus ini layar apa yang anda maksudkan? terima kasih.

  21. Pak saya mau tanya.apa itu stage picture. Dan dalam buku Elaine Aston stage picture memiliki levels of operation. Levels of operation itu diikuti 4 tingkat, yaitu Functiobalistic, sociometric, atmospherik, symbolic. Untuk ke empat tingkatan itu arti dan kaitannya dengan stage picture apa. Semoga bapak bisa bales pertanyaan saya hari ini. Terimakasih banyak.

Tinggalkan komentar